Pemain : Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Tio Pakuso
Dewo, Mike Luckok, Esa Sigit, Marsha Natika, dll
Sutradara : Faozan Rizal
Produser : Dhamo Punjabi, Manooj Punjabi
Rilis : 20 Desember 2012
Film yang
diadaptasi dari judul buku yang sama ditulis oleh mantan presiden RI, BJ
Habibie merupakan wujud dari rasa kehilangan beliau atas meninggalnya Ainun,
istri tercintanya yang selalu setia mendampingi hingga akhir hayat. Kisah
percintaan tahun 60’an yang dikemas begitu menarik dan mengharukan.
Baharudin Jusuf Habibie yang biasa
dipanggil Rudy adalah seorang yang jenius dan memiliki mimpi yang besar yaitu
berbakti kepada bangsa Indonesia. Rudy menyelesaikan kuliahnya di Jerman
ternyata terkena penyakit TBC kering dan akhirnya memutuskan pulang ke
Indonesia. Saat kepulangannya inilah ia berjumpa dengan si ‘gula jawa’ yang
telah menjadi ‘gula pasir’. Pertemuan pertama antara Rudy dan kawan Semasa
sekolahnya bernama Hasri Ainun sudah menggetarkan rasa ketertarikan antara
keduanya. Ainun adalah seorang dokter yang hobi menjahit, sifatnya yang anggun
dan lemah lembut membuat banyak pria menyukainya. Tak lama dari situ, dengan
rasa percaya dirinya inilah, Rudy menyatakan pada Ainun tentang perasaan
cintanya dan keinginannya meminang Ainun. Rudy berjanji akan menjadi suami yang
terbaik bagi Ainun, dengan lembutnya Ainunpun menyatakan siap mendampingi Rudy
dalam keadaan apapun.
Usai menggelar pernikahan adat jawa,
Rudy membawa Ainun ke Jerman. Disana hidup mereka tidak mewah, bahkan Ainun
sempat putus asa dan ingin pulang. Namun Rudy kembali mampu meyakinkannya bahwa
akan membawa Ainun keluar dari ‘lorong gelap’ yang tengah dilalui oleh keluarga
sederhana itu. Di Jerman Rudy lebih akrab dengan panggilan Habibie.
Setelah lulus S3 Habibie mengirim
surat ke pemerintahan Indonesia untuk mengabdikan dirinya membuat pesawat
terbang untuk bangsa Indonesia, namun sayangnya selalu ditolak. Akhirnya
Habibie memutuskan untuk bekerja di sebuah industri di Jerman. Dan akhirnya
Ainun bekerja sebagai dokter anak setelah kedua anaknya cukup umur untuk
ditinggal bekerja. Kehidupan mereka terus membaik dan semakin membahagiakan.
Suatu hari Habibie mendapatkan
panggilan dari Indonesia, bahwa dibawah kepemimpinan presiden Soeharto
Indonesia sedang giatnya membangun dan Indonesia akan mendukung Habibie untuk
membuat pesawat terbang. Maka terbanglah Habibie ke Indonesia tanpa Ainun,
namun akhirnya Ainun dan anak anak diajaknya kembali ke Indonesia. Ketika
sedang menyelesaikan proyeknya, Habibie disuap namun ia tidak mau. Sampai pada
akhirnya Habibie berhasil menyelesaikan pesawat terbangnya.
Setelah Indonesia dalam keadaan
darurat presiden Soeharto mengundurkan diri, dan Habibie diangkat menjadi presiden
RI yang ke 3. Dalam pekerjaannya Habibie teramat fokus sampai mengabaikan
kesehatannya hingga Ainun memarahinya. Dalam masa jabatannya Habibie difitnah
pernah korupsi saat menjadi menteri. Dan sampai pada akhirnya Habibie
mengundurkan diri.
Usai riuhnya persoalan politik
tersebut, Habibi dan Ainun berlibur kembali ke Jerman. Usai dari Jerman, Ainun
sakit dan divonis kanker ovarium stadium 3. Habibie terkejut, setaunya Ainun
pernah operasi dan tidak lagi mengeluhkan sakit. Ternyata memang selama ini
Ainun menutupinya, ia enggan menambah beban Habibie terlebih saat kondisi
pemerintahan sedang genting. Ainun dirawat di Jerman dengan dokter dan
perawatan terbaiknya. Hingga pada titik yang begitu berat bagi habibie, yaitu
kepergian Ainun.
***
Hikkkzzz... ending ceritanya sungguh
mengahrukan!! Langsung satu bioskop menangis tersedu sedu... Nonton gih yang
belom pernah nonton. Film ini lepas dari cerita perpolitikan lohhh... Latar
filmnya bisa kayak jaman dulu gitu, bener bener bagus deehh. Yang unik lagi
adalah adanya sponsor Gerry chocolatos, wardah, sirup apaaa gitu tuhh, emang
ada yaaa taun segitu ? hmm, lalu ada saat adegan orang orang yang meremehkan
Indonesia bahkan orang Indonesia itu snediri!! Luar biasa sindirannya tuhh...
Akting Reza Rahardian lucu, mirip
seperti pak Habibie! Itulah totalitas Reza sampai bisa jadi habibie muda hingga
tua.. hehehee,, Akting bunga citra lestari sih gak bisa menilai, karena memang
tidak mengenal ibu Ainun seperti apa, tapi bisa tergambarkan kelembutan,
kesetiaan dan kesabarannya. Rommanntiss abiiesss....
Over All, ini film bagus banget, kalo
dibandingin sama bukunya, aku gak tau sih,, gak pernah baca hahahahaaa... belum
sempet , lain waktu dicoba deh, pasti lebihh WOW...
Yeaahhh... thank’s yaa udah mampirr...
maaf kalo review nya jeleeekk.. see you..
0 komentar:
Posting Komentar