Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Selasa, 01 Mei 2012

Ayah... Aku Malu !!




Ini kisah dari seorang yang ku dengar:
Aku bangga terlahir dari rahim seorang wanita yang begitu cantik. Bukan karena aku sombong, tapi memang banyak pria yang berkata aku cantik. Wajahku mirip dengan ibuku, meski ia cantik, aku tak memiliki ayah yang tampan. Tapi aku tak pernah menyesali semua itu. Aku mencintai keduanya. Masa kecilku sangatlah indah dan menyenangkan. Kedua orang tuaku memanjakanku, menuruti semua keinginanku. Kami hidup berkecukupan saat itu. Ketika aku mulai remaja aku memiliki adik baru, bayi mungil ini berjenis kelamin perempuan. Adikku tak kalah cantik denganku. Sayangnya nasib adikku tak seberuntung masa kecilku. Kedua ayah dan ibu ku selalu sibuk, hampir tak pernah ada waktu untuk kami. Ibu selalu bilang, ibu juga bekerja untuk menambah pundi keuangan keluarga ini, agar kelak aku dan adikku mampu bersekolah setinggi-tingginya. Tidak seperti ayah dan ibu, ujarnya. Apa yang ibu katakan memang benar, perekonomian keluarga kami meninggi. Kini kami punya rumah mewah, mobil mewah, supir pribadi dan berbagai barang mewah yang dari bulan ke bulan dapat bertambah.
Suatu hari aku pernah meminta kepada ibu, agar mengurangi waktu kerjanya untuk kami, dua putri tercintanya. Aku juga meminta ayah untuk seringlah pulang. Ibu kini sudah tak sesibuk dulu, berbeda dengan ayah, yang hampir tak pernah pulang. Setiap aku dan adikku bertanya, ibu hanya menjawab ayah bekerja untuk membahagiakan kami. Selama ini aku tidak pernah tau tentang permasalahan yang timbul dikeluargaku. Karena aku terlalu dimanjakan dan dianggap masih dini untuk mengerti. Padahal aku sudah akhil baligh, aku sudah duduk di bangku SMA. Baru-baru ini aku mendapat banyak isu tak sedap mengenai keluargaku. Ayahku adalah seorang pejabat daerah, yang kini merintis karir untuk mendapat jabatan yang lebih. Isu buruk tentang ayahku selalu kudengar, seperti ayahku koruptor, ayahku menjadi pejabat karena suap dan bermacam-macam pertanyaan lain. Berkali-kali aku bertanya pada ibu, ibu selalu menepis semua anggapan miring itu. Tapi ada satu isu yang tak bisa ia tepis, bahwa ayahku telah beristri lagi dan kini istri nya tengah hamil tua, sehingga sudah beberapa bulan ayah tak pulang. Aku terheraan dengan ibu, mengapa bisa ibu membolehkan ayah menikah lagi. Dengan panjang lebar ibu menceritakan berbagai alasan. Mata ibu berkaca-kaca, ibu berusaha meyakinkanku, bahwa keluarga ini akan tetap utuh.
Aku merasa begitu risih dan malu dengan pembicaraan orang-orang tentang keluargaku. Bahkan mereka berfikir ayahku lebih buruk dari itu. Dan kenyataannya, ayahku kini beristri tiga. Istri-istri ayah memiliki masing-masing satu anak perempuan. Ternyata bukan hanya itu, ayahku mendapat bagian haram dari suatu proyek meski hanya sedikit. Ayahku bukan seorang sarjana, ayah hanya lulusan SMA biasa. Mulut-mulut orang disekitarku semakin pedas, membuatku menutup diri dari pergaulan. Aku tak punya teman sejati meski aku punya harta melimpah. Aku sungguh malu memiliki ayah seperti dia. Seorang laki-laki yang seharusnya mampu aku banggakan dimanapun aku berada ternyata membuatku harus kehilangan kemuliaan hidup. aku sungguh malu memiliki ayah yang beristri tiga, bahkan merencanakan menikah kembali, dan entah kapan berhenti. Bagiku ini aib paling kotor dirumah ini. Ibu mengatakan, hanya ada pilihan membiarkan ayah menikah lagi atau keluarga ini hancur. Dan inilah pilihan ibu, demi aku dan adik, meski pilihan ini tak baik. Hidup adalah pilihan.
Ayah, aku adalah satu dari anak-anakmu lain, yang mungkin juga menyimpan sejuta malu. Harta dan kemewahan ini takkan mampu menutup aib keluarga ini. Aku ingin kehidupan yang normal seperti yang lain. Ayah, karenamu kini, aku takut mencintai laki-laki, karena aku tak sekuat ibu, dan aku tak sebodoh istri-istrimu. Ayah, aku tak tau harus berkata apa lagi, selain kalimat, “ayah, aku malu!!”

#kisah anak pertama dari istri pertama seorang pejabat.

0 komentar:

Posting Komentar