Film yang rilis tanggal 9 februari ini merupakan film populer dengan tema drama romantis awal taun ini. VINO (Adipati Dolken) memiliki kehidupan yang berantakan, terlebih saat ayahnya, AMIR (Surya Saputra) bangkrut akibat ditipu rekan
bisnisnya hingga mereka pindah dari perumahan elite ke rumah kontrakan
di gang. Ibunya, MIRNA (Kinaryosih) pergi dari rumah dan
tega meninggalkan, WINA (Geccha Qheagaveta), putrinya yang berusia 5
tahun.
Pemasalahan pertama adalah Vino dikeluarkan dari sekolah tanpa diketahui oleh keluarganya. Permasalahan selanjutnya. Setelah kepergian Ibunya, Wina terjatuh di kamar mandi dan dari hasil
rontgen Wina diharuskan menjalani operasi, kalau tidak kakinya infeksi
dan harus diamputasi. Permasalahan ekonomi membuat Vino menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab. Vino berniat menjual organ tubuhnya untuk memperoleh uang. Di rumah sakit itu pula Vino berkenalan dengan MURA (Maudy
Ayunda). Sejak Sejak itu Vino merasa hidupnya berwarna. Setelah Wina sembuh, Vino tak lagi berniat menjual janytungnya, hal ini membuat calo organ dalam tersebut marah. Belakangan Vino tau bahwa pembeli jantungnya kelak adalah Mura. Konflik yang terjadi dikeluarganya mampu diselesaikan oleh Vino sebelum ia menyerahkan hantungnya pada Mura. Pada akhir kisah ini, Vino tidak meninggal. Dan ayahnya lah yang meninggal. Untuk selengkapnya, anda bisa saksikan sendiri filmnya. :)
Banyak sekali nilai kehidupan yang dapat kita rengkuh dari kisah ini. Film yang disutradarai oleh Rako Prijanto ini terbiang sukses dipasaran. penokohan dan alurnya menarik, hanya pemilihan tokohnya yang kurang pas. Akhir dari kisahnya terlalu berlebihan. namun itu semua tak lantas merusak keromantisan dan nilai yang telah dihadirkan dalam karya ini.
0 komentar:
Posting Komentar