Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Minggu, 30 September 2012

Rembulan Tenggelam DI wajahmu (REVIEW)



JUDUL           : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
PENULIS       : Tere-Liye
PENERBIT     : Republika
TAHUN          : 2009
TEBAL           : 427 halaman


Perjalanan mengenang masa lalu telah dimulai. Bersama dengan seseorang ‘berwajah menyenangkan’ tersebut Ray dibawa menjumpai masa lalunya, menemui jawaban atas 5 pertanyaan sepanjang hidupnya. Kejadian demi kejadian yang Ray tau dan tidak terungkap dalam alur cerita. Disini Om Tere-Liye sungguh hebat menggambarkan dan menceritakan dengan alur maju-mundur dengan sejuta fantasi yang luar biasa.
Rehan atau Ray yang tak tau asal usul dirinya, tinggal dan dibesarkan dipanti asuhan terkutuk (katanya) selama 16 Tahun. Dipaksanya bekerja dterminal, disiksa dengan bilah rotan. Hingga akhirnya memutuskan untuk meninggalkan panti asuhan dan memulai kehidupan ‘liarnya’. Dipanti asuhan hanya Diar kawan terbaiknya yang terus membela dan mengingatkannya untuk tidak mencuri dan kembali kepanti meski berulangkali Rehan enggan. Rehan menjadi preman terminal dan keberuntungannya dalam berjudi terus membaik. Sampai pada satu titik Rehan mengalami penusukan oleh lawan judinya. Bagaimana kisah selanjutnya? Baca sendiri bagian yang ini yaaa...
Rehan akhirnya memilih melupakan masa lalunya dan mengganti namanya menajdi Ray. Setelah sembuh dari luka tusukan kini Ray tinggal dirumah singgah. Disana, Ray menemukan indahnya keluarga. Kasih sayang dan kerukunan terjalin indah diantara mereka. Ray mulai bersekolah dikelurahan dan ikut mengamen Natan, kawan satu kamarnya. Bersama 9 anak bernasib sama. Ray tinggal dirumah itu. Hingga suatu saat Ilham dilukai oleh preman-preman. Ray membara, dia menghabisi preman-preman tersebut. Sayangnya meski Ray menang, ini tidak menyelesaikan masalah, justru berakhir pada kematian Natan. Ray kembali memutuskan pergi menjauh dari rumah singgah karena Bang Ape tak pernah menyukai sifat Ray yang ‘sok jagoan’ sedang Ray merasa membela diri. Kisah lengkapnya lebih seru dari ini.
Kehidupan selanjutnya, tinggal dikontrkakan kecil dan pengap dibantaran kali. Ray berjumpa dengan Plee pria usia 40 tahunan seorang “pedagang” berlian. Akibat dari sebuah kejadian kemudian membuat Ray harus kabur lagi dan melepaskan masa lalunya.
Kehidupan baru Ray dimulai, saat kembali ke kampung halamannya. Bekerja jadi kuli proyek, namun karena Ray pria yang cerdas ini menjadi awal kehidupannya terus membaik. Dari kuli jadi mandor, lalu kepala mandor, hingga menjadikannya pengusaha tersukses. Semua kesuksesan bisnisnya karena bantuan dari Koh Cheu. Bersamaan dengan ini dia berjumpa dengan cinta pertama dan terakhirnya. Si gigi kelinci, begitulah ia menamai istrinya yang bernama Fitri ini. Lalu apa yang terjadi dalam kisah cinta dan bisnisnya, silahkan dibaca ke unikan dan serunya yaa...
Ray merasa kehidupan itu tak pernah adil. Pahit semua terasa, setiap kebahagiaan terus terenggut, kehilangan-kehilangan yang membuatnya terus menyalahkan langit. Sejak tinggal dipanti, Ray sangat menyukai memandang rembulan karena membuatnya begitu tenang. Hingga usianya menuapun Ray selalu menyukai memandang keindahan rembulan. Inilah alasan mengapa saat usianya 60 tahun dan kini berbaring dirumah sakit, Ray diberi kesempatan berjumpa dengan orang berwajah menyenangkan yang menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Siapakah sesungguhnya Ray? Ada hubungan apa kehidupan Ray dengan Plee, Fitri dan Rinai, gadis kecil yang diceritakan di awal novel.
Buatku, novel ini sungguh membangun antusias saat membacanya, meski terkungkung bingung saat membaca awal-awalnya. Sejuta teka teki kehidupan yang saling berkaitan terjawab dengan sempurna. Hidup ini berisi sebab-akibat.
Nilai-nilai kehidupan yang ada dapat kita ambil dan ke seruan Om tere-liye membuat cerita seolah inilah kehidupan nyata itu.
Saranku, yang ingin membaca jangan berhenti diawal-awal halaman saja, karena cerita yang menyenangkan baru dimulai pada beberapa halaman kemudian. 

^^REVIEW suka suka gue^^